Berbondong-bondong beralih ke big machine
Harga batubara saat ini, dan masa-masa mendatang, rasanya akan terus mengalami fluktuasi. Namun, fluktuasi tersebut nampaknya masih di level yang bagus. Kisarannya mungkin hanya di area ‘untung besar atau untung kecil’ saja. Bukan di wilayah ‘untung atau rugi’. Atau kalau di area teknis, pengaruhnya nanti pada berapa besaran striping ratio yang dianggap masih menguntungkan. Bukan pada apakah kalau buka tambang batubara akan untung atau rugi.
Sekarang ini, makin banyak tambang batubara yang berusaha mengganti kelas alat beratnya menjadi lebih besar. Yang tadinya menggunakan kelas 60 ton, beralih ke 100 ton. Bahkan yang tadinya sudah menggunakan kelas 150 ton, juga berusaha ke 225 ton. Bahkan beberapa customer pengin memilih kelas terbesar yang ada di dunia.
Hari ini, tambang batubara, semakin dalam. Karena rata-rata lapisan batubara di Indonesia bukanlah lapisan yang mendatar. Bahkan beberapa diantaranya malah sempurna tegaknya. Batubara yang ditambang, arahnya semakin ke dalam bumi. Tambang semakin jauh kedalam bumi, tanjakan jalan makin tinggi, dan front tambang juga akan semakin sempit. Sangat riskan kalau mengoperasikan truck dengan jumlah banyak. Namun juga tidak lantas bisa segera diputuskan untuk menaikkan kelas truck-nya.
Makin besar truck, membutuhkan daya dukung tanah yang semakin besar pula. Juga membutuhkan lebar jalan yang lebih pula.
Inilah problem besar yang harus dipikirkan sebelum memutuskan naik kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar